Hari itu adalah hari yang sering aku
ingat dimana hari aku mengenal dirimu, semua hal yang ada sekarang berawal dari
sebuah pesan kecil yang berisikan sebuah ucapan selamat malam yang masuk dalam
inboxku, Aku pun bertanya darimana dan no siapa ini ?
Kamu pun menjawab “aku temen sekelas
temen kamu, dan aku cuma mau mengenal
kamu kok, bolehkan?”
Jawabku “Aku boleh-boleh saja kok,
Cuma situ siapa? Terus siapa yang ngasih no itu sama kamu?”
Jawabmu adalah sebuah nama yang tak
pernah aku dengar tentang namamu dan siapa dirimu “ aku Selly, terus yang
ngasih no kamu itu Lia temen aku sekelas.”
“Selly.... siapa ya? kok aku nggak pernah tahu, terus
situ kelas apa?” Tanyaku padamu
“Aku yang tadi duduk didekatnya Lia tadi lho” Selly
“Kapan dan terus dimana ya...?” Aku
tanyakan padamu
“tadi lho saat dikopsis, saat
pramuka tadi lho” Selly
“Oww ya.... “ Aku
“Oww bener ya kalau situ orangnya
cuek banget” Selly
“Nggak Kok lagian kata siapa ?” Aku
“Dah keliatan kok tadi saat di
kopsis, cuek banget keliatannya, terus disms juga” Selly
“Oww tadi ya, aku itu dah capek
habis dihukum gara-gara nggak bawa tanda pengenal” Aku
Kata Selly “Oww kasihan banget ya
situ”
Aku “ Iya memang sih”
Tapi padahal memang salahku soalnya
dari awal sampai akhir lom ku pasang ni tanda pengenal.
Hhhhhhaaa..... pantes aja dapat hukuman buat kakak-kakaknya
maaf ya udah nyusahin Hhhhaaaa.....
“Eh situ lagi apa?” Selly
“Situ kelas XD ya?” Selly
“He situ kok nggak bales sih? Situ
nggak suka ya ma aku? Makanya gak bales?” Selly
“Sorry ya dah ganggu and buang-buang
waktu situ, maaf deh! Kalo gak suka hapus aja deh nomorku tidak usah kau
simpan!” Selly
NB:
Maaf ya saat itu aku ketiduran, soalnya dah capek aku pulang dari pramuka,
terus mau ngirim pesan kesitu aja sampek nggak bisa.
Keesokan harinya, kubaca semua pesan darimu, kucoba segera untuk minta maaf padamu atas kemarin malam.
Kataku “Maaf ya kemarin aku nggak
bales pesan kamu soalnya aku ketiduran”
Kata Selly “ Nggak apa-apa kok “
Kataku “Eh udah berangkat belum? Kalo belum berangkat yuk!”
ajakku padanya.
Kata Selly “Belum, Ayo berangkat!”
Menurutkut kamu itu orang yang baik,
pengertian dan nggak mudah marah ya .....
Hhhhm tambah
lagi enak buat diajak ngomong, bicara apa adanyalah nggak banyak alasan.
Hari demi hari tiap pesan terkirim
dan terbalaskan, aku mulai merasa heran denganmu kenapa ya kamu selalu mengirim
pesan padaku padahal kamu mempunyai teman yang mungkin lebih banyak dariku.
Sampai kemudian hari aku tidak mengirim 1 pesan pun padamu dan kamu pun juga.
Higga kemudian datang pesan Nyasar
dari temenku Lia
“HHmmm.... ditunggu lho pesanmu sama Selly” Lia
“masak sih Lia?” kataku
“Iya, ayo cepetan kirim pesan sana!”
Lia
“ iya.... iya ndoro....” aku
Sebenernya ya
aku sih emang pengen ngirim tapia akunya takut ganggu kamu, eh ternyata kamunya
juga nunggu pesanku.
Hatinya senang dan gembira, kukirim
pesan surat kecil ini padamu.
Hari-hari telah terlewati rasa itu
mulai tumbuh dalam hatimu, kamu merasa lebih suka dan dekat padaku. Akupun juga
rasakan itu tapi menurutku rasa itu salah karena aku dan dirimu barulah
mengenal antara satu dengan yang lain.
Tiap hari kau bahas tentang sebuah
arti cinta, dan aku hanya dapat mendengarkannya dengan tersenyum layu padamu.
Hingga pada hari itu aku
mempertanyakan tentang cintamu itu pdaku apakah kau benar-benar cinta pada
hatiku ini?
Hingga kau akhirnya menjawab “Memang
cinta ini untukmu tapi bagaimana denganmu?”
Aku “jika memang kau cinta padaku,
maukah kau jadi kekasihku?”
“Apakah ini benar” Kamu
“Cinta ”
(comentnya jangan lupa)
0 coment:
Posting Komentar